PPPK Balai Diklat Hukum Jawa Tengah Wujudkan ASN Pembelajar di Era Digital
Administrator, 1 hari yang lalu
|
21
Semarang, — Para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Balai Diklat Hukum Jawa Tengah menunjukkan komitmen tinggi terhadap semangat pembelajaran berkelanjutan. Setelah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan pada Rabu, 1 Oktober 2025, baik yang berstatus penuh waktu maupun paruh waktu, para PPPK langsung memaksimalkan hak dan tanggung jawabnya dalam pemenuhan 20 jam pelajaran (JP) pengembangan kompetensi. Langkah cepat ini menjadi bukti nyata kesadaran mereka untuk terus tumbuh sebagai ASN pembelajar di era transformasi birokrasi digital.
Kepala Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, Rinto Gunawan Sitorus menegaskan, pengembangan kompetensi bagi PPPK bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk komitmen profesional dalam meng-update pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. “Banyak dari mereka telah memiliki pengalaman kerja panjang, dan kini saatnya pengalaman itu diperkaya dengan pembelajaran formal maupun nonformal agar tetap relevan dengan perubahan zaman,” ujarnya. Semangat tersebut mencerminkan prinsip learning by doing yang dihidupi para PPPK dalam keseharian tugas mereka.
Beragam kanal pembelajaran kini menjadi ruang eksplorasi baru bagi PPPK. Mereka aktif mengikuti kelas daring dan tatap muka yang disediakan melalui Badiklat Learning Center (BLC), ASN Future Skill dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), ASN Digital dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Kemenkeu Learning Center (KLC). Selain itu, beberapa PPPK juga terlibat dalam model pembelajaran berbasis mentoring, di mana pengalaman senior menjadi sumber inspirasi untuk memperkuat kapasitas kerja individu maupun tim.
Dengan semangat kolaboratif dan rasa ingin tahu yang tinggi, para PPPK Balai Diklat Hukum Jawa Tengah menegaskan diri sebagai bagian penting dari pencapaian ekosistem pembelajar, untuk akselerasi Corporate University. Mereka bukan hanya menjalankan kewajiban, tetapi menumbuhkan budaya belajar yang adaptif dan inovatif. Dari ruang kerja hingga ruang digital, semangat belajar ini terus bergulir, menjadi energi baru dalam membangun birokrasi hukum yang unggul, profesional, dan berintegritas.
Semarang, — Para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di lingkungan Balai Diklat Hukum Jawa Tengah menunjukkan komitmen tinggi terhadap semangat pembelajaran berkelanjutan. Setelah menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan pada Rabu, 1 Oktober 2025, baik yang berstatus penuh waktu maupun paruh waktu, para PPPK langsung memaksimalkan hak dan tanggung jawabnya dalam pemenuhan 20 jam pelajaran (JP) pengembangan kompetensi. Langkah cepat ini menjadi bukti nyata kesadaran mereka untuk terus tumbuh sebagai ASN pembelajar di era transformasi birokrasi digital.
Kepala Balai Diklat Hukum Jawa Tengah, Rinto Gunawan Sitorus menegaskan, pengembangan kompetensi bagi PPPK bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bentuk komitmen profesional dalam meng-update pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. “Banyak dari mereka telah memiliki pengalaman kerja panjang, dan kini saatnya pengalaman itu diperkaya dengan pembelajaran formal maupun nonformal agar tetap relevan dengan perubahan zaman,” ujarnya. Semangat tersebut mencerminkan prinsip learning by doing yang dihidupi para PPPK dalam keseharian tugas mereka.
Beragam kanal pembelajaran kini menjadi ruang eksplorasi baru bagi PPPK. Mereka aktif mengikuti kelas daring dan tatap muka yang disediakan melalui Badiklat Learning Center (BLC), ASN Future Skill dari Lembaga Administrasi Negara (LAN), ASN Digital dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta Kemenkeu Learning Center (KLC). Selain itu, beberapa PPPK juga terlibat dalam model pembelajaran berbasis mentoring, di mana pengalaman senior menjadi sumber inspirasi untuk memperkuat kapasitas kerja individu maupun tim.
Dengan semangat kolaboratif dan rasa ingin tahu yang tinggi, para PPPK Balai Diklat Hukum Jawa Tengah menegaskan diri sebagai bagian penting dari pencapaian ekosistem pembelajar, untuk akselerasi Corporate University. Mereka bukan hanya menjalankan kewajiban, tetapi menumbuhkan budaya belajar yang adaptif dan inovatif. Dari ruang kerja hingga ruang digital, semangat belajar ini terus bergulir, menjadi energi baru dalam membangun birokrasi hukum yang unggul, profesional, dan berintegritas.