Semarang – Peserta pelatihan Impactful Communication yang diselenggarakan oleh Badiklat Hukum Jawa Tengah mendapat pembekalan mendalam dari APDC Indonesia mengenai materi Public Services sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi komunikasi dalam pelayanan publik. Kegiatan ini berlangsung interaktif dan inspiratif, menciptakan ruang pembelajaran yang aplikatif bagi para peserta yang berasal dari 10 Kanwil Kementerian Hukum di Wilayah Keja Badiklat Hukum Jawa Tengah.
Materi Public Services disampaikan oleh narasumber berpengalaman dari APDC Indonesia, Naiza Rosalia dengan menekankan pentingnya komunikasi yang empatik, responsif, dan solutif dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diajak untuk berdiskusi dan melakukan simulasi layanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Pelayanan publik yang berkualitas tidak cukup hanya dengan sistem yang baik, tetapi juga perlu ditopang oleh komunikasi yang efektif dan berpengaruh,” ujarnya
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam lingkungan kerjanya masing-masing, serta menerapkan prinsip komunikasi berdampak dalam setiap interaksi pelayanan yang dilakukan.
Semarang – Peserta pelatihan Impactful Communication yang diselenggarakan oleh Badiklat Hukum Jawa Tengah mendapat pembekalan mendalam dari APDC Indonesia mengenai materi Public Services sebagai bagian dari upaya meningkatkan kompetensi komunikasi dalam pelayanan publik. Kegiatan ini berlangsung interaktif dan inspiratif, menciptakan ruang pembelajaran yang aplikatif bagi para peserta yang berasal dari 10 Kanwil Kementerian Hukum di Wilayah Keja Badiklat Hukum Jawa Tengah.
Materi Public Services disampaikan oleh narasumber berpengalaman dari APDC Indonesia, Naiza Rosalia dengan menekankan pentingnya komunikasi yang empatik, responsif, dan solutif dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga diajak untuk berdiskusi dan melakukan simulasi layanan publik yang berorientasi pada kepuasan masyarakat.
“Pelayanan publik yang berkualitas tidak cukup hanya dengan sistem yang baik, tetapi juga perlu ditopang oleh komunikasi yang efektif dan berpengaruh,” ujarnya
Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam lingkungan kerjanya masing-masing, serta menerapkan prinsip komunikasi berdampak dalam setiap interaksi pelayanan yang dilakukan.